HUT Bhayangkara ke-79, PP Pemuda Katolik Dukung Polri Lebih Profesional

Jakarta – Pengurus Pusat Pemuda Katolik menyerukan dukungan terhadap peningkatan profesionalisme Kepolisian Republik Indonesia (Polri), menjelang peringatan Hari Bhayangkara ke-79. Ketua Umum PP Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma, menekankan pentingnya reformasi berkelanjutan di tubuh Polri demi memperkuat kepercayaan publik.

Dalam pernyataannya, Stefanus menyoroti bahwa sorotan publik terhadap kinerja Polri, baik dalam aspek penegakan hukum maupun pelayanan masyarakat, masih cukup tajam. Oleh karena itu, menurutnya, Polri harus mampu bergerak lebih maju dan lebih baik jika ingin terus dipercaya oleh masyarakat.

“Sebagai garda terdepan dalam penegakan hukum dan penjaga keamanan negara, Polri memiliki peran strategis dalam menciptakan masyarakat yang aman, damai, dan tertib,” ujar Stefanus.

“Kami mendorong agar Polri terus mengedepankan profesionalisme dalam setiap aspek tugasnya, baik dalam pengawasan, penindakan, maupun pelayanan publik.”

PP Pemuda Katolik juga menekankan pentingnya Polri menjadi institusi yang lebih responsif terhadap perkembangan zaman dan semakin kompleksnya tuntutan masyarakat. Stefanus menilai bahwa masyarakat saat ini makin kritis, sehingga institusi kepolisian harus mampu memberikan pelayanan yang transparan, manusiawi, dan berkeadilan.

“Kami mengajak Polri untuk memperkuat integritas, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, serta mengutamakan pendekatan yang persuasif dan preventif dalam menjalankan fungsi pengayoman,” imbuhnya.

Ia juga menekankan bahwa proses reformasi internal Polri harus terus diperkuat demi membangun institusi yang lebih modern dan profesional. Menurutnya, peningkatan profesionalisme Polri akan mempererat hubungan dengan masyarakat, memperkokoh kepercayaan publik, dan menciptakan suasana yang lebih aman dan harmonis di tengah kehidupan berbangsa.

Menutup pernyataannya, Stefanus menyampaikan komitmen Pemuda Katolik untuk terus menjalin komunikasi dan kolaborasi dengan Polri dalam menjaga kondusivitas serta menangkal isu-isu provokatif yang dapat memecah belah masyarakat.

“Selamat Hari Bhayangkara ke-79. Polri untuk Masyarakat,” tutup Stefanus.