📢 “Suara dari palung hati terdalam…” – Nanda Persada

Drama hukum dan konflik persahabatan Lambe Turah! Bertahun-tahun memilih diam, Nanda Persada sempat speak up lewat sebuah pernyataan terbuka yang menyentuh dan penuh luka di akun medsosnya @nandapersada.

💣 Dimulai dari Pendaftaran Merek Tahun 2020

Tak banyak yang tahu, merek LAMBE TURAH secara resmi didaftarkan oleh Nanda Persada ke DJKI pada 6 Maret 2020, dengan nomor sertifikat IDM000678586. Saat itu, Nanda adalah bagian dari manajemen akun ini dan sudah berjuang sejak awal untuk menata ulang citra Lambe Turah dari akun gosip kontroversial menjadi platform yang lebih edukatif dan inspiratif. Semua dilakukan atas sepengetahuan dan persetujuan para rekan bisnisnya.

😢 “Tapi mengapa justru saya yang disingkirkan?”

Dalam pernyataan menyayat hatinya, Nanda mengaku kaget karena di tahun-tahun setelahnya, ada upaya mengambil alih kepemilikan merek Lambe Turah secara diam-diam, bahkan dengan dugaan pemalsuan tanda tangan dirinya dalam akta dan surat pernyataan resmi!

“Apa iya ada orang yang ingin mengkudeta dirinya sendiri? Aneh bin ajaib.”
– tulis Nanda dengan nada getir.

Ia juga menyatakan tidak pernah menuntut sepeserpun keuntungan dari Lambe Turah, bahkan selama bertahun-tahun tidak menerima gaji, tidak mendapat pembagian deviden, dan tetap diam meski pembayaran kerja sama justru masuk ke rekening pribadi para mantan rekannya.

⚖️ Gugatan & Perlawanan: Pilihan Terakhir

Tahun 2023, Argo — yang diklaim sebagai rekan bisnis lamanya — menggugat pendaftaran merek Nanda ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Walau pada 2 Mei 2024 pengadilan memenangkan Argo, Nanda tetap mempertahankan keyakinannya sebagai pemilik sah, hingga akhirnya mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.

Sayangnya, pada 6–7 Januari 2025, MA tetap memutuskan Argo sebagai pemilik tunggal merek dan logo Lambe Turah. Tapi apakah semua ini murni soal hukum? Atau ada permainan opini dan kekuasaan?

“Saya tidak sedang cari sensasi. Saya bukan selebritas. Saya pekerja kreatif yang tersakiti.”
– ungkap Nanda.

😔 “Saya tidak minta uang. Saya hanya minta keadilan.”

Nanda juga menekankan, jika memang diminta secara baik-baik, ia dengan suka rela akan memberikan merek Lambe Turah demi menjaga persahabatan. Tapi yang ia terima justru fitnah, penggiringan opini, hingga isolasi sosial dari orang-orang terdekatnya.

Ia mengaku harus bicara karena nama baiknya sebagai profesional dan Ketua Umum MARINDO (Ikatan Manajer Artis Indonesia) turut dipertaruhkan. Integritas dan kredibilitas, dua hal yang katanya telah dirusak secara sistematis oleh mantan koleganya.

✊ “Negara ini negara hukum, bukan negara judge by opinion!”

Nanda Persada menyatakan siap menempuh jalur hukum untuk meluruskan semua. Baginya, diam sudah cukup lama, dan sekarang saatnya publik tahu cerita versi yang selama ini dikubur.

Apakah kisah ini akan berhenti sampai di sini? Atau justru baru dimulai?

📝 Follow terus perkembangan drama kepemilikan Lambe Turah – karena di balik akun gosip terbesar di Indonesia, ada kisah pengkhianatan, hukum, dan air mata.